1.1 Definisi
Keamanan adalah suatu kondisi aman, dan tentram, bebas dari cedera fisik dan psikologis serta suatu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi.
Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya/ kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat diduga dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian.
1.2 Faktor yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan
a) Usia
J Bayi dan anak prasekolah : kecelakaan dalam rumah tangga yang dapat mengancam jiwa , misalnya:tenggelam di kolam renang.
J Anak usia sekolah : Karena anak usia sekolah lebih berpartisipasi dalam berbagai aktivitas di luar rumah dan lingkungan sekitar rumahnya, maka mereka lebih beresiko cedera yang disebabkan oleh orang asing. Lingkungan sekolah, sarana trasportasi, teman, aktivitas setelah sekolah dapat menjadi ancaman bagi keselamatan anak. Misalnya : cedera akibat bersepeda.
J Remaja : Kecelakaan lalu lintas ( sebanyak 85% tidak menggunakan sabuk keselamatan dan helm, mabuk, dan pengaruh obat-obatan.
J Dewasa : Gaya hidup. Misalnya : Orang dewasa yang merokok jangka panjang lebih berisiko mengalami penyakit kardiovaskuler dan paru-paru dan efek nikotin pada system sirkulasi dan stress.
J Lansia : Perubahan fisiologis yang terjadi selama proses penuaan meningkatkan risiko untuk jatuh. Misalnya : jatuh di kamar tidur, kamar mandi, dapur, bahkan berisiko mengalami kecelakaan mobil dan kebakaran.
b) Gaya hidup
ü Obat-obatan atau alcohol
ü Tingkat social ekonomi yang rendah
ü Polutan
ü Perlengkapan
c) Perubahan Persepsi dan Sensori
Seorang individu yang mengalami gangguan persepsi sensori berisiko tinggi mangalami cedera, misalnya : penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, peraba.
d) Mobolitas dan status kesehatan
o Klien dengan gangguan ekstremitas berisiko tinggi mengalami cedera, misalnya : paralisis, lemah otot, gangguan keseimbangan tubuh, inkoordinasi.
o Post pembedahan
o Penggunaan alat bantu
e) Keadaan emosi
Emosi yang tidak stabil akan mengubah kemampuan seseorang dalam mempersepsikan bahaya lingkungan.
f) Kemampuan berkomunikasi
Individu dengan gangguan afasia, hambatan bahasa, dan tidak dapat membaca atau buta huruf berisiko mengalami cedera.
g) Pengetahuan tentang keamanan
Informasi tentang keamanan sangat penting guna menurunkan tingkat kebahayaan lingkungan. Dalam hal ini perawat berperan untuk member informasi kepada pasien selama di rumah sakit.
h) Lingkungan
v Tempat tinggal, misalnya dekat pabrik, dekat jalan, lereng pegunungan.
v Tempat kerja
i) Status psikosial
[ Stress
[ Depresi
[ Isolasi social
1.3 Tindakan pencegahan terhadap bahaya cedera
Ó BAYI
Melindungi keselamatan bayi dengan menyediakan alat permainan yang besar, lunak, tidak berujung tajam ; tidak meninggalkan botol bayi yang masi penh saat bayi masih menyusu: menjauhkan benda-benda kecil dan tajam dan jauhkan dari kabel listrik.
Ó ANAK-ANAK
Upaya terhadap perlindungan anak misalnya seperti menggunakan pengaman pada kedua sisi tempat tidur, tidak meniggalkan anak sendirian saat duduk, berjalan, mandi.
Ó PRASEKOLAH
Ajarkan anak untuk tidak menerima atau berbicara pada orang asing atau orang yang baru dikenal, ajarkan ntuk berjalan di pinggir dan meminta bantuan saat akan menyeberang.
Ó USIA SEKOLAH
Ajarkan anak cara bersepeda yang aman dan ingatkan untuk selalu memakai helm, tekankan rasa tanggung jawab pada anak selama bermain dan bepergian.
Ó REMAJA
Ajarkan cara mengendarai sepeda motor secara terstruktur serta cara mengatasi mesin, ingatkan untuk berkendara dengan batas kecepatan yang sewajarnya dan selalu memakai helm, dan ajarkan tentang bahaya penggunaan obat-obatan dan alcohol.
Ó DEWASA
Ajarkan langkah-langkah penanganan stress dan promosi kesehatan seperti rajin olahraga, berhenti merokok, tidak makan secara belebihan, dan tidak mengkonsumsi alcohol.
Ó LANSIA
Pasang pegangan pada tangga, berikan peneranga yang adekuat, pasang alas karet di bawah shower.
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Faktor-faktor yang berhubungan dengan system sensori komunikasi pasien seperti adanya perubahan perilaku pasien karena gangguan sensori komunikasi :
a) Halusinasi
b) Gangguan proses pikir
c) Kelesuan
d) Ilusi
e) Kebosanan dan tidak bergairah
f) Perasaan terasing
g) Kurangnya konsentrasi
h) Kurangnya koordinasi dan keseimbangan
Faktor risiko yang berhubungan dengan keadaan klien :
a) Kesadaran menurun
b) Kelemahan fisik
c) Imobilisasi
d) Penggunaan alat bantu
2.2 Diagnosa
1. Risiko injuri
Kondisi dimana pasien berisiko mengalami injuri akibat hubungannya dengan kondisi lingkungan adaptasi dan sumber-sumber yang mengancam
ö Kemungkinan sehubungan dengan:
a) Kurangnya informasi tentang keamanan
b) Kelemahan
c) Gangguan kesadaran
d) Kurangnya koordinasi otot
e) Epilepsi
f) Episode kejang
g) Vertigo
h) Gangguan persepsi
ö Kemungkinan data yang ditemukan :
Perlukaan dan injuri, Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
a) AIDS
b) Dimensia
c) Pengobatan barbiturat, hallosinogen, dan benzo diazepin
d) Epilepsi
e) Penyakit pendarahan
\ Risiko cedera yang berhubunga dengan :
ù Perubahan mobilitas sekunder akibat : amputasi, parkinsonisme, kehilangan anggota tubuh
ù Kerusakan fungsi sensori dan motorik
ù Kurang kesadaran tentang bahaya
ù Efek-efek dari obat-obatan
ù Tirah baring yang berkepanjangan
\ Risiko keracunan yang berhubungan dengan :
ù Kontaminasi zat-zat kimia pada makanan atau air
ù Penurunan penglihatan
ù Penyimpanan obat-obatan yang mudah di jankau oleh anak-anak
\ Risiko Asfiksia
ù Penurunan kemampuan motorik
ù Batuk
ù Peningkatan tekanan intragaster sekunder akibat : posisi litotomi, obesitas, ascites
\ Risiko trauma yang berhubungan dengan :
ù Kontak dengan udara dingin yang ekstrem
ù Bahaya di lingkungan rumah : lantai yang licin, kamar mandi
ù Bahaya kendaraan bermotor
ù Riwayat kecelakaan
\ Gangguan proses pikir yang berhubungan dengan :
ù Kehilangan memori
ù Kesulitan tidur
ù Efek samping obat
2.3 Perencanaan
§ Tujuan
a) Klien mampu meningkatkan keselamatan dan keamanan
b) Klien mamu mencegah kecelakaan dan cedera
c) Klien mampu mengidentifikasi dan menghindari risiko yang mungkin terjadi
2.4 Implementasi
No | Intervensi | Rasional |
1 | Cek keadaan pasien setiap jam dan berikan penghalang pada tempat tidur (Retrain) | Pencegahan primer |
2 | Cek vital sign setiap setiap 4 jam dan kepatenan saluran pernapasan | Monitor factor risiko |
3 | Jangan tinggalkan obat yang dekat dengan tempat tidur | Mencegah terjadinya kecelakaan |
4 | Siagakan alat-alat emergency seperti suction dan intubasi pada tempatnya | Dibutuhkan saat emergency |
5 | Kunci roda tempat tidur | Mempertahankan keamanan |
6 | Posisi kepala lebih tinggi | Mencegah aspirasi |
0 komentar:
Posting Komentar